Suara langkah yang melemah
Mata yang tertuju jauh
Serentak kita memandang arah mata angin yang sama
Punggungmu yang mencambuk akalku
Hentakan kaki kokohmu yang melantun dalam iringan tidurku
Merintih perih
Dalam penantian ku berdiri
Berkecamuk di pelukan sang gulita
Merindu pada sosok seorang pria.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar